11 Apr 2012

Doa imam Ali Zainal Abidin

Doa Imam Ali Zainal Abidin (sa) di Malam Al-Qadar




بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَمْسَيْتُ لَكَ عَبْداً دَاخِراً
Allâhumma innî amsaytu laka ‘abdan dâkhiran,
Ya Allah, sore ini aku datang kepada-Mu sebagai hamba yang hina

لاَ اَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً، وَ
لاَ اَصْرِفُ عَنْهَا سُوْءاً
lâ amliku linafsî naf’an wa lâ dharrâ, wa lâ ashrifu ‘anhâ sûan,
Aku tak memiliki manfaat dan mudharrat bagi diriku,
tak  mampu menolak keburukan darinya

اَشْهَدُ بِذَلِكَ عَلَى نَفْسِي، وَاَعْتَرِفُ لَكَ بِضَعْفِ قُوَّتِي، وَ
قِلَّةِ حِيْلَتِي
Asyhadu bidzâlika ‘alâ nafsî, wa a’tarifu laka bidha’fi quwwatî wa qillati hîlatî
Dengan hal itu aku bersaksi atas diriku,
aku mengakui kelemahanku dan ketakberdayaanku

فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Fashalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad

وَاَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي وَجَمِيْعَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنَ الْمَغْفِرَةِ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ
wa anjizlî mâ wa’adtanî wa jamî’al mu’minîna wal mu’minât
minal maghfirati fî hâdzihil laylah
Karuniakan  padaku malam ini maghfirah-Mu
yang telah Kau janjikan padaku, mukminin dan mukminat

وَاَتْمِمْ عَلَيَّ مَا آتَيْتَنِي
wa atmim ‘alayya mâ ataytanî
Sempurnakan karunia itu bagiku

فَاِنِّي عَبْدُكَ الْمِسْكِيْنُ الْمُسْتَكِيْنُ الضَّعِيْفُ الْفَقِيْرُ الْمَهِيْنُ
fainnî ‘abdukal miskînul mustakîn, adhdha’îful faqîrul mahîn
Aku adalah hamba-Mu yang miskin dan papa, lemah, fakir dan hina

اَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْنِي نَاسِياً لِذِكْرِكَ فِيْمَا اَوْلَيْتَنِي
Allâhumma lâ taj’alnî nâsiyan lidzikrika fîmâ awlaytanî
Ya Allah, jangan jadikan aku orang yang lalai
untuk mengingat-Mu terhadap apa yang telah Kau karuniakan padaku

وَلاَ لاِِحْسَانِكَ فِيْمَا اَعْطَيْتَنِي
wa lâ li-ihsânika fîmâ a’thaytanî
dan kebajikan yang telah Kau berikan padaku

وَلاَ آيِسًا مِنْ اِجَابَتِكَ وَاِنْ اَبْطَأَتَ عَنِّي
wa lâ âyisan min ijâbatika wa in abtha’ta ‘anni
Jangan jadikan aku orang yang putus asa dari ijabah-Mu
walaupun Engkau menundanya bagiku

فِي سَرَّاءَ اَوْ ضَرَّاءَ، اَوْ شِدَّةٍ اَوْ
 رَخَاءٍ
fî sarra’ aw dharra’ aw syiddatin aw rakhâ’
baik pada saat suka atau duka, bahagia atau sengsara

اَوْ عَافِيَةٍ اَوْ بَلاَءٍ، اَوْ بُؤْسٍ اَوْ نَعْمَاءَ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
aw ‘âfiyatin aw bala’, aw bu’sin aw na’mâ’, innaka samî’ud du’â’.
dalam keselamatan atau bahaya, menderita atau kenikmatan
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.
(Mafâtihul Jinân, bab 2: 225)
Doa Tawassul dengan Al-Qur’an di Malam Al-Qadar







Siapkan Mushhaf Al-Qur’an dan letakkan di depan Anda, lalu membaca doa berikut ini:
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad

Allâhumma innî as-aluka bikitâbikal munzal, wa mâ fîhi wa fîhismukal akbar wa asmâukal husnâ, wa mâ yukhâfu wa yurjâ an taj’ala min ‘utaqâika minan nâr.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kitab-Mu yang Engkau telah turunkan, dengan semua kandungannya,  dengan  nama-Mu yang paling  agung dan Asmaul Husna yang terdapat di dalamnya, dengan segala  yang ditakutkan dan diharapkan, agar Kau jadikan aku di antara  hamba-hamba-Mu yang diselamatkan dari neraka.

Kemudian angkatlah Al-Qur’an itu di atas kepala Anda lalu bacalah doa ini:

اَللَّهُمَّ بِحَقِّ هَذَا الْقُرْآنِ، وَبِحَقِّ مَنْ اَرْسَلْتَهُ بِهِ، وَبِحَقِّ كُلِّ مُؤْمِنٍ مَدَحْتَهُ فِيْهِ، وَبِحَقِّكَ عَلَيْهِمْ، فَلاَ اَحَدَ اَعْرَفُ بِحَقِّكَ مِنْكَ
Allâhumma bihaqqi hâdzal Qur-ân, wa bihaqqi man arsaltahu bihi, wa bihaqqi kulli mu’minin madahtahu fîhi, wa bihaqqika ‘alayhim, falâ ahada a’rafu bihaqqika minka.

Ya Allah, dengan hak Al-Qur’an ini, dengan hak Rasulullah saw yang Kau utus membawa Al-Qur’an ini, dengan hak setiap orang mukmin  yang Kau puji di dalamnya, dan dengan hak-Mu atas mereka. Tiada seorang pun yng lebih mengetahui hak-Mu daripada-Mu. (Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)
Keutamaan Malam Al-Qadar dan Dosa yang Tak Diampuni







Keutamaan Malam Al-Qadar
Malam Al-Qadar adalah malam yang paling utama, malam yang lebih baik dari seribu bulan.  Malam turunnya Ruhul Qur’an, malam penetapan takdir tahunan peristiwa alam dan kehidupan manusia. Malam puncak pengampunan dosa, puncak curahan rahmat, karunia dan keberkahan.

Imam Musa Al-Kazhim (sa) berkata: “Barangsiapa yang mandi sunnah pada malam Al-Qadar dan menghidupkannya hingga terbit fajar, ia akan keluar dari dosa-dosanya.” (Al-Wasail 10: 358)

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yang menghidupkan malam Al-Qadar, ia akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak bintang di langit, seberat gunung dan seluas samudera.” 
(Al-Mustadrak 7: 457)

Shaleh bin Muhammad pernah mengirim surat kepada Imam Abu Muhammad (sa), yang isinya bertanya tentang mandi sunnah di bulan Ramadhan. Kemudian beliau membalas suratnya: “Jika kamu mampu, hendaknya mandi sunnah pada malam ke 19, ke 21 dan ke 23, maka lakukan. Karena malam-malam itu diharapkan datangnya malam Al-Qadar. Jika kamu tidak mampu menghidupkan malam-malam itu, maka jangan lewatkan untuk menghidupkan malam ke 23 dengan shalat 100 rakaat, pada setiap rakaat setelah Fatihan membaca surat Al-Ikhlash (11 kali).” (Al-Wasail 10: 358)

Dosa yang tak Diampuni
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah membebaskan beribu-ribu manusia dari neraka setiap hari bulan Ramadhan pada saat berbuka. Khusus pada malam Jum’at dan hari Jum’at Allah swt membebaskan beribu-ribu manusia dari neraka setiap jam, yang semestinya mereka itu disiksa. 

Khusus pada hari terakhir bulan Ramadhan Allah swt membebaskan sejumlah manusia yang dibebaskan sejak awal bulan hingga hari terakhir. 

Khusus pada malam Al-Qadar Allah Azza wa Jalla memerintahkan malaikat Jibril turun ke bumi bersama para malaikat pencatat…Pada malam ini mereka mengucapkan salam kepada setiap manusia yang menghidupkan malam ini, ibadah, shalat dan berzikir. Para malaikat berjabatan tangan dengan mereka, mengaminkan doa mereka hingga terbit fajar. 

Ketika terbit fajar Jibril memanggil para malaikat: Wahai para malaikat, mari kita pergi. Para malaikat menjawab: Wahai Jibril, apa yang telah dibuat oleh Allah swt untuk hajat-hajat kaum mukminin dari ummat Muhammad saw. Jibril menjawab: “Sungguh Allah swt telah memperhatikan mereka malam ini lalu memaafkan kesalahan mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka kecuali empat orang.” Lalu Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya: “Peminum khomer, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, orang yang memutuskan silaturrahim, dan orang yang dengki. Ketika malam Idul fitri tiba, malam ini dinamai malam jawaiz, Allah swt menganugerahkan pahala kepada orang-orang yang beramal baik tanpa perhitungan.” (Al-Mustadrak 7: 429)

Rasulullah saw bersabda: “Allah swt memerintahkan kepada malaikat untuk berseru setiap hari di bulan Ramadhan: “Berbahagialah wahai hamba-hamba-Ku, kalian telah diampuni dosa-dosa kalian yang lalu, dan Aku akan memberi pertolongan kepada sebagian kalian karena sebagian yang lain pada malam Al-Qadar kecuali orang yang berbuka karena mabuk atau dengki kepada saudaranya sesama muslim.” (Al-Mustadrak 7: 475)

Tanda-Tanda orang yang celaka
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ada empat tanda orang yang celaka: kedua matanya keras (tak mampu menangis), sangat rakus dalam mencari dunia, dan mengulang-ulang dosa.” (Mustadrak Al-Wasail 11: 366)

Penetapan Takdir di Malam Al-Qadar






Takdir Kehidupan Manusia dalam Satu Tahun

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: ... Pada malam ke 19 Allah mempertemukan dua hal, di malam ke 21 Allah memperjelas setiap persoalan yang bijaksana, dan di malam 23 Allah menetapkan apa yang dikehendaki-Nya, malam itu adalah malam Al-Qadar yang oleh Allah Azza wa Jalla dinyatakan lebih baik dari seribu bulan.” Ishaq bertanya: Apa yang dimaksud dengan pertemuan dua hal? Beliau menjawab:
 “Pada malam itu Allah menghimpun apa yang dikehendaki tentang sesuatu yang didahulukan dan yang ditunda, kehendak-Nya dan ketetapan-Nya.” Ishaq bertanya lagi: Apa yang dimaksud dengan Allah menetapkan persoalan pada malam ke 23? Beliau menjawab: “Sesungguhnya Allah swt memperjelas dan memilah-milah persoalan  pada malam ke 21, pada malam ini masih terdapat bada’ (perubahan), sedangkan pada malam ke 23 Allah swt menetapkannya sehingga menjadi mahtum (pasti) yaitu Allah swt tidak melakukan perubahan di dalamnya.” (Al-Bihar jld 94, hlm 19)

Humran bertanya kepada Imam Al-Baqir (sa) tentang firman Allah “Kami turunkan Al-Qur’an pada malam yang penuh berkah” (Ad-Dukhkhan/44: 3). Beliau menjawab: “Ya, malam itu adalah malam Al-Qadar dan terjadi setiap tahun pada bulan Ramadhan, sepuluh malam terakhir; dan Al-Qur’an tidak diturunkan kecuali pada malam Al-Qadar.” Ia bertanya lagi tentang firman Allah: “Pada malam itu diperjelas setiap persoalan yang bijaksana” (Qs. 44: 4). Beliau menjawab: “Pada malam itu, tahun itu hingga tahun berikutnya ditakdirkan setiap sesuatu dari sisi baik dan buruknnya, ketaataan dan kemaksiatan, kelahiran dan ajal atau rejeki. Sehingga sesuatu yang ditakdirkan dan ditetapkan pada tahun itu adalah sesuatu yang mahtum (pasti); dan hanya Allah yang memiliki kehendak di dalamnya.” Ia bertanya lagi: Malam Al-Qadar lebih baik dari seribu bulan, apa maksudnya? Beliau menjawab: “Amal saleh di dalamnya yakni shalat, zakat dan segala kebaikan lebih baik dari seribu  bulan yang tidak terdapat malam Al-Qadar. Sekiranya Allah swt tidak melipatgandakan bagi kaum mukminin, niscaya mereka tidak akan mampu mencapainya, tetapi Allah melipatgandakan kebaikan mereka karena kecintaan kepada kami Ahlul bait.” (Al-Wasail 10: 351)

Imam Ash-Shadiq (sa) pernah ditanyai tentang malam Al-Qadar. Beliau berkata: “Malam Al-Qadar adalah malam para malaikat dan malaikat pencatat turun ke langit dunia, lalu mereka mencatat persoalan tahunan dan musibah yang akan menimpa pada manusia dan segala persoalannya. 
Persoalan itu berrgantung di sisi Allah swt, berrgantung pada kehendak Allah, Allah mendahulukan apa yang dikehendaki-Nya dan menunda apa yang dikehendaki-Nya, menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab.” (Al-Wasail 10: 350)  

Imam Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang menghidupkan malam Al-Qadar, maka azab yang semestinya menimpa padanya akan ditunda pada tahun berikutnya.” (Al-Mustadrak 7: 456) 

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menghidupkan malam Al-Qadar dengan ibadah dan mengharap ampunan, ia diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (Al-Wasail 10: 358)

Rasulullah saw bersabda: “Malam Al-Qadar terjadi di bulan Ramadhan, maka hendaknya bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir yaitu malam ke 21 atau ke 23 atau ke 25 atau ke 27 atau ke 29 atau malam terakhir dari bulan Ramadhan. Barangsiapa yang melakukan qiyamul layl pada malam itu, ia diampuni dosa-dosa yang lalu.” (Mustadrak Al-Wasail 7: 476) 

Doa Ampuh untuk Pengaruhi Client Bisnis






Bagi setiap pencari peluang usaha, bisnis, dan sejenisnya client merupakan pintu utama untuk mencapai kesuksesan. Sukses dan tidaknya seorang pencari peluang usaha dan bisnis bergantung pada kemampuan mempengaruhi pikiran dan hati clientnya.

Saat menghadapi client, memang penampilan, cara bicara dan akhlak sangat dibutuhkan untuk mempengaruhi pikiran dan hatinya. Tapi tidak juga kalah pentingnya pengaruh doa sebelum menghadapi client. Sebagaimana kita yakini bahwa doa punya energi yang sangat kuat untuk dapat mempengaruhi pikiran dan hatinya. Bisa jadi energi doa memancar dalam penampilan, cara bicara, dan akhlak.

Alangkah sempurnanya jika semua itu terpadu menjadi satu kesatuan kekuatan dan energi yang dapat mempengaruhi pikiran dan hati client sehingga dapat tercapai cita-cita dan tujuan yang diinginkan. Caranya:

Pertama: Sebelum Anda memasuki ruangan kantor atau rumah calon client bisnis atau mitra usaha atau orang yang kita punya hajat darinya, kondisikan pikiran dan hati Anda sehingga benar-benar khusuk dan memiliki keyakinan kuat. 
Kedua: Bacalah ayat Al-Qur’an berikut ini sebanyak 14 (empat belas) kali 
dengan khusuk:

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
وَلَمَّا دَخَلُوا مِنْ حَيْثُ اَمَرَهُمْ اَبُوْهُمْ مَاكَانَ يُغْنِي عَنْهُمْ مِنَ اللهِ مِنْ شَيْءٍ اِلاَّ حَاجَةً فِي نَفْسِ يَعْقُوْبَ قَضَاهَا، وَاِنَّهُ لَذُوعِلْمٍ لِمَا عَلَّمْنَاهُ وَلَكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَيَعْلَمُوْن

Bismillahir Rahmanir Rahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad

Wa lammâ dakhalû min haytsu amarahum abûhum mâ kâna yughnî `anhum minallâhi min syay-in illâ hâjatan fî nafsi ya`qûba qadhâhâ, wa innahû ladzû `ilmin limâ `allamnâhu wa lâkinna aktsaran nâsi lâ ya`lamûn.

“Ketika mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tidaklah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya`qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Yusuf: 68).
(Mujarrabat Imamiyah)



Doa Cinta Sejati






Bagi yang mengharapkan cinta yang sejati, kehabahagiaan dan kedamaian hati, bacalah doa ini secara istiqamah:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Aku memohon cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan cinta amal yang membawaku ke samping-Mu. Jadikan Engkau lebih aku cintai daripada selain-Mu. Jadikan cintaku pada-Mu membimbingku pada ridha-Mu. Jadikan kerinduanku pada-Mu mencegahku dari maksiat atas-Mu. Anugerahkan padaku memandang-Mu.Tataplah diriku dengan tatapan kasih sayang. Jangan palingkan wajah-Mu dariku. Jadikan aku di antara penerima anugerah dan karunia-Mu wahai Pemberi Ijabah ya Arhamar rahimin.
(Mafâtihul Jinân, bab 1: 125)
Primbon Cinta






Janganlah bersedih dan berduka! Karena hilangnya kehangatan cinta suami-istri, atau karena belum punya pasangan hidup, atau karena diputus cintanya.

Dalam hal ini Islam memberi solusi yang terbaik. Jangan pergi ke dukun atau ke orang pinter, karena Islam melarangnya.

Tidak jarang karena kesibukan suami atau istri, kehangatan cinta menjadi tergantu. Bahkan kadang-kadang berujung pada percekcokan dan perceraian. Jangan bersedih dan jangan khawatir, Islam akan memberi solusi yang terbaik.  Kunci utamanya satu: keyakinan yang kuat dan niat yang baik.

Pasang niat yang baik, tanamkan keyakinan yang kuat dalam hati, tawakkal kepada Allah swt. Kemudian lakukan secara istiqamah kiat-kiat dalam riwayat hadis yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw.

Kiat dan doa ini sudah terbukti keampuhannya, dengan syarat untuk mencari ridha Allah swt, bukan untuk kemaksiatan dan dosa. Riwayat ini terdapat dalam kitab Mujarrabat Imamiyah: 98, dan kitab Manhâjul ‘Arifîn.
Doa Rasulullah saw di Malam Nishfu Sya’ban






Malam Nishfu Sya’ban 1431 H = Senin malam, 26 Juli 2010 M

Malam Nishfu Sya’ban adalah malam yang paling utama sesudah Laylatul Qadar. Di dalamnya Allah swt membagikan rejeki kepada hamba-hamba-Nya, memberikan karunia kepada mereka, dan mengampuni dosa-dosa mereka. Berikut ini di antara doa Rasulullah saw di malam Nishfu Sya’ban:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad

Ya Allah 
Karuniakan kepada kami
    rasa takut kepada-Mu, rasa takut yang mendindingi kami dari bermaksiat kepada-Mu
    ketaatan pada-Mu, ketaatan  yang menyampaikan kami pada ridha-Mu 
    dan keyakinan sehingga dengannya musibah dunia tidak menghinakan kami 

Ya Allah 
Karuniakan kepada kami dengan pendengaran kami, pandangan kami dan kekuatan kami, kenikmatan yang Kau izinkan dalam hidup kami. 
Jadikan semua itu pewaris dari kami 
Jadikan tuntutan kami terhadap orang yang menzalimi kami 
Bantulah kami terhadap orang yang memusuhi kami 
Jangan jadikan musibah kami dalam agama kami 
Jangan jadikan dunia sebagai cita-cita utama kami dan menjadi tujuan ilmu kami 
Jangan jadikan pemimpin kami orang yang tidak menyayangi kami, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi. (Mafatihul Jinan, bab 2, pasal 2)
Doa Bakdah Shalat Fardhu di Bulan Ramadhan


E-mail



Doa Allâhumma Adkhil ‘alâ ahlil qubûris surûr
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca doa ini setiap bakdah shalat fardhu di bulan Ramadhan, Allah akan mengampuni dosa-dosanya sampai hari kiamat.” Berikut ini doanya:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah,  masukkan kebahagiaan kepada penghuni kubur 
Ya Allah, kayakan setiap yang fakir
Ya Allah, kenyangkan setiap yang lapar 
Ya Allah, beri pakaian setiap yang telanjang 
Ya Allah, tunaikan utang setiap yang berutang 
Ya Allah, bahagiakan setiap yang menderita 
Ya Allah, kembalikan setiap yang terasing 
Ya Allah, bebaskan setiap yang tertawan. 
Ya Allah, perbaiki setiap yang rusak dari urusan kaum muslimin
Ya Allah, sembuhkan setiap yang sakit
Ya Allah, kayakan kami dengan kekayaan-Mu 
Ya Allah, rubahlah keburukan keadaan kami dengan kebaikan keadaan-Mu 
Ya Allah, tunaikan utang kami dan kayakan kefakiran kami
Sensungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu 
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)
Doa Haji dan Kemudahan Rejeki di Bulan Ramadhan






Doa ini dianjurkan dibaca pada siang hari, saat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Doa ini secara khusus sebagai permohonan kita kepada Allah swt agar Dia menetapkan kita dalam takdir-Nya yang akan ditetapkan pada malam Al-Qadar.

Dalam hadis-hadis mutawatir yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw disebutkan bahwa malam Al-Qadar adalah malam penetapan takdir manusia selama satu tahun hingga malam Al-Qadar berikutnya. 

Semoga berkat doa yang mulia ini:
Bagi yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini, Allah swt menjaganya dari segala rintangan yang menghangi, memberi kesehatan dan keselamatan.

Bagi yang belum haji dan mengharapkannya, Allah swt memberi kemudahan dan keberkahan rejeki sehingga dapat mencapai harapannya yang mulia. 

Bagi yang sedang kesulitan dan yang punya hutang, Allah Jalla Jalaluh mengantarkannya ke pintu gerbang curahan rahmat-Nya dan mengkaruniakan kemudahan rejeki di luar dugaan kemampuan pikiran manusia. Berikut ini doanya:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu 
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. 
Jadikan aku dalam ketetapan dan takdir-Mu yang akan Kau tetapkan pada malam Al-Qadar, ketetapan yang tak tertolakkan dan tak tergantikan. Agar Kau catat aku sebagai orang yang tergolong kepada mereka yang menunaikan haji ke rumah-Mu yang mulia, yang diterima haji mereka dan diridhai sa’i mereka, yang diampuni dosa-dosa mereka dan ditutupi kejelekan-kejelekan mereka. 

Dan jadikan aku dalam takdir-Mu itu, Kau panjangkan umurku, Kau luaskan rizkiku, Kau tunaikan amanatku dan hutangku, amin ya Rabbal ‘alamin. 

Ya Allah, karuniakan kepadaku dalam urusanku kebahagiaan dan jalan keluar. Anugrahkan kepadaku rejeki yang kuduga dan yang tak kuduga. Jagalah aku dari arah yang kujaga dan yang tak kujaga. Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. (Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)
Doa Sahur: Doa Baha’, Doa Azhîmusy Sya’n

Print
E-mail



Doa Mencapai Hajat dengan bertawassul pada Keagungan Allah swt

Jika kita benar-benar punya hajat, maka bacalah doa ini di waktu sahur. Doa ini dikenal sebagai doa ‘Azhîmusy Sya’n (keadaan yang sangat agung) dan Doa Bahâ’, doa bertawassul dengan keagungan Allah swt. Sesudah membaca doa ini sampaikan hajat kita kepada Allah swt diijabah. Doa ini adalah doa Imam Muhammad Al-Baqir di waktu-waktu sahur: Berikut ini doanya:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan-Mu dengan segala keagungannya, semua keagungan-Mu adalah agung. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan semua keagungan-Mu.  

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan keindahan-Mu dengan segala keindahannya,  seluruh keindahan-Mu adalah indah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan semua keindahan-Mu. 

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan jalaliyah-Mu dengan segala keagungannya, semua jalaliyah-Mu adalah agung. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan semua jalaliyah-Mu. 

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan-Mu dengan segala keagungannya, semua keagungan-Mu adalah agung. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan semua keagungan-Mu. 

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan cahaya-Mu dengan segala cahayaannya, semua cahaya-Mu bercahaya. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan semua cahaya-Mu. 

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu dengan segala keluasannya, seluruh rahmat-Mu luas. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan semua rahmat-Mu. 

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kalimat-Mu dengan segala kesempurnaanya, seluruh kalimat-Mu sempurna. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan seluruh kalimat-Mu. 

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kesempurnaan-Mu dengan  segala kesempurnaannya, semua kesempurnaan-Mu paripurna. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan semua kesempurnaan-Mu. 

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan asma-Mu dengan segala keagungannya, seluruh asma-Mu agung. Ya Allah, aku  memohon kepada-Mu dengan seluruh asma-Mu.
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)
Flipping Book Doa2 Bakdah Shalat di bulan Ramadhan






Flipping Book ini hadiah dari Tim Creative 99 bagi yang berminat. Format Flash (exe) dapat dijalankan di PC dan Laptop tanpa Flash Player. Dilengkapi Audio doa, teks Arab dan terjemahan Indonesia.
 Yang berminat silahkan download di sini
 Sesudah mendownloadnya tim kami mengizinkan untuk menghadiahkan kembali kepada kerabat dan sahabat Anda yang berminat. 

Contoh Flipping Book
Contohnya tanpa Audio agar tidak berat dalam Loadingnya. Yang ingin menyaksikan tampilannya, klik di sini

Doa dalam Flipping Book ini
1.       Doa Yâ Aliyyu Yâ Azhîm, wahai Yang Maha Mulia dan Maha Agung
2.       Doa Allâhumma Adkhil ‘ala ahlil qubûris surûr
3.       Doa Haji dan Kemudahan Rejeki

Terjemahan Doa Pertama
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Maha Agung

Wahai Yang Maha Pengampun, wahai Yang Maha Pengasih
Engkaulah Tuhan Yang Maha Agung,  tiada sekutu bagi-Nya, Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. 

Bulan ini adalah bulan yang Kau agungkan dan Kau muliakan di atas  semua bulan, bulan yang Kau wajibkan padaku berpuasa. Yaitu bulan Ramadhan yang di dalamnya Kau turunkan Al-Qur’an petunjuk bagi manusia, keterangan dari petunjuk dan pembeda. Di dalamnya Kau turunkan malam Al-Qadar, dan Kau jadikan malam itu lebih baik dari seribu bulan. 

Wahai Yang Memiliki karunia dan tak butuh diberi karuniai, berikan padaku karunia-Mu dengan keselamatan dari api neraka seperti yang telah diberikan kepada orang  yang telah Kau beri karunia, dan masukkan aku ke surga dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi. (Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)

Terjemahan Doa Kedua
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah,  masukkan kebahagiaan kepada penghuni kubur
Ya Allah, kayakan setiap yang fakir 
Ya Allah, kenyangkan setiap yang lapar
Ya Allah, beri pakaian setiap yang telanjang
Ya Allah, tunaikan utang setiap yang berutang
Ya Allah, bahagiakan setiap yang menderita. 
Ya Allah, kembalikan setiap yang perantauan
Ya Allah, bebaskan setiap yang tertawan 
Ya Allah, perbaiki setiap yang rusak dari urusan kaum muslimin
Ya Allah, sembuhkan setiap yang sakit 
Ya Allah, kayakan kami dengan kekayaan-Mu
Ya Allah, rubahlah keburukan keadaan kami dengan kebaikan keadaan-Mu 
Ya Allah, tunaikan utang kami dan kayakan kefakiran kami 
Sensungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca doa ini setiap bakdah shalat fardhu di bulan Ramadhan, Allah akan mengampuni dosa-dosanya sampai hari kiamat.”
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)

Terjemahan Doa Haji dan Kemudahan Rejeki
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, anugerahkan padaku haji ke rumah-Mu yang mulia pada tahun ini dan setiap tahun, selama Kau hidupkan aku  dalam kemudahan, keselamatan dan keluasan rizki dari-Mu. Jangan sia-siakan aku dari tempat-tempat yang mulia, pusara-pusara yang agung, dan berziarah ke kubur Nabi-Mu saw Bantulah aku untuk mencapai semua keperluanku di dunia dan akhirat.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, agar Kau catat aku dalam ketetapan dan takdir-Mu yang Kau tetapkan pada malam Al-Qadar, ketetapan yang tak tertolakkan dan tergantikan, sebagai orang yang tergolong kepada mereka yang melakukan haji ke rumah-Mu yang mulia, yang terima haji mereka, yang diridhai sa’i mereka, yang diampuni dosa-dosa mereka, yang tertutupi kejelekan-kejelekan mereka. Dan jadikan aku  dalam ketetapan dan takdir-Mu itu, Kau panjangkan umurku dalam ketaatan pada-Mu, Kau luaskan rizkiku, Kau tunaikan amanatku dan hutangku, amin ya Rabbal ‘Alamin.
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)

















Dialog Nabi Musa (as) dengan Allah swt tentang Laylatul Qadar






Rasulullah saw bersabda tentang dialog Nabi Musa (as) dengan Allah swt:
Nabi Musa (as) berkata: Ilahi, aku ingin dekat dengan-Mu
Allah menjawab: Aku dekat dengan orang yang menghidupkan malam Al-Qadar.” 
Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin kasih sayang-Mu.
 Allah swt: Kasih sayang-Ku untuk orang yang menyayangi orang-orang miskin di malam Al-Qadar.
Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin keselamatan dalam melintasi shirathal mustaqim.
Allah swt: Keinginan-Mu itu untuk orang yang Bersedekah di malam Al-Qadar. 
Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin pohon dan buahnya di surga.
Allah swt: Keinginanmu itu untuk orang yang bertasbih di malam Al-Qadar.
Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin keselamatan dari neraka.
Allah swt: Keinginanmu itu untuk orang memohon ampun di malam Al-Qadar.
Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin ridha-Mu. 
Allah Azza wa Jalla: Keinginanmu itu untuk orang yang melakukan shalat dua rakaat di malam Al-Qadar. Mustadrak Al-Wasail 7: 456) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sahabat sangat membantu untuk perkembangan di blogs kami
berikanlah komentar yang membangun